aku orang yang agak pendiam, walupun pendiam tapi aku bisa membaca perasaan orang lain loh, :)

Selasa, 18 Oktober 2016

Oh sahabat, Apakah kau tahu?




Hai ketemu lagi dengan ku, aku ingin ngeshare pengalaman pribadiku,
     Dia adalah sahabatku, namanya Nila fadhilah, dia cantik, pintar dan di sukai banyak lelaki di kampus, aku kenal dia pertama kali ketika matrikulasi pengenalan kampus di STAIN Kudus, di bulan September 2015. Kami ternyata di tempatkan di kelas yang sama yaitu kelas BKI-D jurusan Dakwah dan Komunikasi prodi Bimbingan Konseling Islam. Awal perkenlan dia merupakan pribadi yang sangat seru, perangainya yang baik membuatku care sama dia.
     Persahabatanku berlanjut sampai sekitar bulan maret 2016, dia berubah semenjak mempunyai pacar yang satu kelas dengan kita. Konflik batinku membuat hubunganku dan Nila merenggang, semua berawal ketika aku dan dia berencana mencari kontrakan yang dekat dengan kampusku. Berhari-hari aku dan dia mencari cari informasi kontrakan, dan pada suatu hari dia menemukan kontrakan yang berada di desa Dersalam kecamatan Bae Kudus. Aku dan dia mengontrak disana bersama dengan tiga orang lainnya yang sama sama kuliah di STAIN namun berbeda jurusan dan prodi. awal mengontrak aku baik baik saja, minggu ketiga aku mulai sakit-sakitan  sampai berlajut sampai 2 minggu sakitku belum saja sembuh, aku sakit batuk dan demam, sudah di antar bapak periksa ke dokter dua kali namun tidak ada hasil yang berarti, lalu suatu malam ketika aku berada di kontrakan dan dalam kondisi yang masih sakit aku menangis dan mengirim sms ke bapak bahwa aku masih sakit, sontak bapak langsung bergegas menelfon dan mau menjemputku pulang, namun aku tidak mau merepotkannya, sehingga aku mencegahnya.
     Ketika aku sakit aku sadar bahwa aku salah dengan orang tuaku, aku sebenarnya mengontrak tidak direstui oleh mereka, dengan alasan bahwa kampusku tidak terlalu jauh dengan rumahku di jepara, belum lagi ongkos makan di kudus mahal dan memicu boros. Ternyata omongan orang tuaku benar, semenjak aku di kontrakan pengeluaranku banyak, lebih banyak dari saat aku masih laju dulu. Aku merasa tidak betah berada di kontrakan, aku sering tidur sendirian di kamar, namun semua penghuni kontrakan sangat baik padaku, aku di belikan obat, dan care denganku walau nggak lama kenal dengan ku mereka sudah akrab seperti kakak sendiri, namun yang mebuatku nggak betah adalah suasana di kontrakan, banyak memikirkan rumah dan restu orang tua yang tidak aku dapatkan. Lalu aku memutuskan untuk keluar dari kontrakan. Aku sebelumnya sudah bicara dengan Nila, bahwa aku keluar dari kontrakan, dia sebenarnya agak kecewa dengan keputusanku, dengan bilang bahwa bagaimana dengan dia kalau nggak ada aku, apa dia harus tinggal sendirian dengan mbak mbak kontrakan yang tidak begitu akrab dengannya. Jujur ketika aku mengontrak aku sering sendirian di kontrakan bersama dengan mbak mbak kontrakan, sehingga tak heran jika aku mulai akrab dengan mbk mbak, sementara nila menghabiskan waktu luangnya bersama pacarnya, aku di kontrakan sering kesepian walaupun sudah di temani oleh mbak mbak, namun suasananya beda, sebab itulah hubunganku dan nila merenggang.
     Ketika aku pulang kerumah, bapakku bilang bahwa aku sakit karena ada penghuni kontrakan yang menggangguku, penghuni maksudnya makhluk halus, bapak mengetahuinya dari pamanku yang notabennya adalah seorang spiritual. Ketika kudengar itu dari bapak, aku langsung merinding sendiri, untung aku sudah keluar dari kontrakan itu. Namun masalah baru muncul. Aku dan Nila sudah tidak sejalan lagi, dia dan aku saling menjauh, dan persahabatan kami memudar sampai sekarang ia dan aku berada di satu sebrang jalan yang terhalang oleh jarak. Hingga aku ingin berakata padanya “oh sahabat, apakah kau tahu? Aku membutuhkanmu.” Hanya kata kata sesederhana itu yang ingin aku ungkapkan padanya. Aku ingin sekali memperbaiki hubunganku dengannya, namun sulit, aku mencoba mendekatinya dan ternyata sulit bukan main untuk aku lakukan, entah kenapa semua berubah, mungkin ini rencana Allah, aku menghormati keputusanNya, mungkin inilah hal yang terbaik untukku dan dia sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar