Memahami Peran dan Fungsi Tauhid dalam Kehidupan
Sosial
MAKALAH
Mata
Kuliah : Ilmu Tauhid
Dosen
Pengampu : Eko Sumadi M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1.
Risqi Rodhiah
(1540110110)
2.
Nisa Haryanti (1540110130)
3.
Nur Said (1540110141)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PRODI
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
TAHUN
2016
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pada era modern seperti sekarangini ,banyak sekali permasalahan yang
dihadapi oleh manusia, seperti masalah pribadi, masalah sosial, dan yang patut kita
renungkan adalah tentang masalah akidah dan akhlaq. Masalah akidah dan akhlaq ini
dikarenakan tidak begitu dipentingkannya pendidikan agama serta kurangnya fungsi
dan peran tauhid dalam kehidupan sehari-hari manusia saat ini.
Kebanyakan manusia saat ini hanya mementingkan kepentingan dunia saja disbanding
dengan kepentingan akhirat. Sehingga yang terealisasi hanyalah sifat-sifat manusia
yang berbau kegiatan duniawi, seperti fashionism,
hedonism, kepuasan hawa nafsu, dan lain-lain. Hanya sedikit dari banyak manusia
di dunia ini yang dapat memanfaatkan fungsi dan peran tauhid dalam kehidupan
social secara benar dan sesuai dengan keadaan manusia di zaman yang seperti ini.
Padahal jika masyarakat saat ini mampu menempatkan tauhid dalam kehidupan
sehari-harinya, insyaallah, akan tercipta kehidupan masyarakat yang aman,
damai, nyaman, tentram, dan jauh dari sifat-sifat tercela seperti korupsi,
penjurian, fitnah, dan tindakan-tindakan lainnya yang melawan hukum maupun
agama.
B.
RumusanMasalah
- Mengapa tauhid penting bagi kehidupan sosial?
- Bagaimana peran dan fungsi tauhid dalam kehidupan sosial?
PEMBAHASAN
A. Pentingnya
Tauhid bagi Kehidupan Sosial
Ilmu Tauhid
secara harfiyah, berarti ilmu tentang keesaan Allah SWT. Sebagaimana diketahui
bahwa, masalah keesaan Tuhan adalah sebagian dari masalah-masalah aqidah yang
paling utama, karena “mengesakan Allah” itu tujuan hakiki dari aqidah Islam,
maka ilmu tentang aqidah Islam dinamakan dengan Ilmu Tauhid.[1]
Tauhid adalah salah satu hal terpenting
yang harus difahami, dimiliki dan dipegang teguh oleh umat islam, karena dengan tauhid
seseorang dapat mengerti apa arti dari kehidupan yang dia jalanani. Dalam ajaran islam kalimat tauhid
terbagi menjadi dua bagian yang sangat berhubungan antara satu dengan yang
lainya, yaitu Nafyu dan Isbat. Nafyu (peniadaan), kalimat tersebut adalah
Laailaaha yang artinya” tiada
Tuhan”, maksud dari kalimat itu iyalah meniadakan segala macam Tuhan, sehingga
di muka bumi ini tiada apapun yang patut disembah, dipuja, diimani dan ditaati. Isbat (menetapkan), kalimat tersebut adalah Illallah yang artinya “ kecuali Allah”,
maksud dari kalimat itu iyalah memunculkan pemahaman tentang keberadaan Allah
sebagai satu-satunya Tuhan di dalam fikiran kita setelah kita menghapus segala
macam Tuhan yang ada di dalamnya.
Tauhid mempunyai peran besar
terhadap hidup manusia, karena dengan tauhidlah manusia dapat memahami arti dan
tujuan hidup mereka. Marilah kita tengok di dalam kehidupan kita pada zaman
yang katanya modern ini, banyak manusia yang hidup tanpa tujuan yang jelas,
mereka bekerja siang malam banting tulang hanya untuk mendapatkan harta yang
banyak, dengan harta itulah mereka berusaha memuaskan hawa nafsunya yang tak
kunjung puas dengan apa yang telah mereka lakukan, padahal Allah telah
berfirman dalam ayat-Nya, yang artinya ”Tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku”.
Maka jelaslah tujuan hidup manusia
sesungguhnya, yaitu hanya beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala saja dan bukan
untuk yang lain, karena segala macam perbuatan yang kita lakukan mulai dari
makan kita, tidur kita, belajar kita, dan segalamacam usaha yang kita lakukan
jika kita niatkan untuk beribadah kepada Allah niscaya semua itu adalah pahala
bagi kita.
B. Peran dan Fungsi Tauhid dalam Kehidupan Sosial
Tauhid menempati kedudukan sentral dan esensial
dalam islam, tauhid berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari
seluruh rasa hormat, rasa syukur, dan sebagai satu-satunya sumber nilai dalam
islam.
Manusia yang
bertauhid mengemban tugas untuk membersihkan manusia dari menyembah manusia,
hewan, tumbuhan, matahari, berhala, dan lain-lain kepada menyembah alloh.
Dengan tauhid, kedudukan manusia sama manusia yang lain, yang membedakan manusia dihadapan alloh adalah
tingkat ketaqwaannya (QS. Al
Hujurat: 13).
Hubungan
manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga mencakup hubungan horisontal
dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid juga memiliki fungsi membentuk suatu
masyarakat yang mengejar nilai-nilai utama dan mengusahakan tegaknya nilai
keadilan sosial sehingga memberikan insipirasi pada manusia untuk mengubah
dunia disekelilingnya agar sesuai dengan kehendak alloh. Hal ini akan memicu
manusia untuk membentuk suatu misi yang bertujuan mengubah dunia, menegakkan
kebenaran, dan keadilan, merealisasikan berbagai nilai-nilai utama dan
memberantas kerusakan dimuka bumi. Dengan misi ini akan terwujud kehidupan
sosial yang adil, etis, dan agamis.
Dalam konteks
pengembangan umat, tauhid berperan mentransformasikan
setiap individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih ideal dalam arti
memiliki sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap belenggu
sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
1. Memiliki
komitmen utuh pada Tuhannya. Ia akan berusaha secara maksimal untuk menjalankan
pesan dan perintah Allah sesuai dengan kadar kemampuannya.
2. Menolak pedoman
hidup yang datang bukan dari Allah.
3. Bersikap
progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap kualitas kehidupannya, adat
istiadatnya, tradisi dan paham hidupnya.
4. Tujuan hidupnya
amat jelas. Ibadahnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya hanya untuk Allah
semata. Ia tidak akan terjerat ke dalam nilai-nilai palsu atau hal-hal tanpa
nilai sehingga tidak pernah mengejar kekayaan, kekuasaan dan kesenangan hidup
sebagai tujuan. Sebaliknya, hal-hal tersebut hanyalah sebagai sarana mencapai
keridlaan Allah.
5. Memiliki visi
yang jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama manusia lain ,
suatu kehidupan yang harmonis antara manusia dan Tuhannya.[2]
Tauhid
mempunyai fungsi penting dalam kehidupan umat muslim. Diantara fungsi tauhid dalam kehidupan sosial muslim di era modern
adalah:
- Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua makhluk.
Sampai sekarang masih banyak manusia, termasuk umat
muslim yang cenderung mengikuti tradisi dan keyakinan nenek moyangnya. Tidak
hanya itu, mereka juga banyak yang menyerah dan tunduk begitu saja kepada para
pemimpin mereka, tanpa daya pikir kritis serta keberanian untuk mengkritik.
Padahal Al- Qur’an telah mengingatkan bahwa orang- orang yang tidak bersikap
kritis terhadap para pemimpin mereka akan kecewa dan mengeluh di hari akhir.
Firman Allah SWT SWT :
Fungsi ini dirujukkan pada kalimat “Laailaahaillallah
” ( tidak ada Tuhan selain Allah ). Kalimat ini merupakan kalimat
pembebasan bagi manusia. Dengan mengucapkan “ tidak ada Tuhan selain Allah” berarti
seorang muslim telah memutlakkan Allah SWT Yang Maha Esa sebagai Kholiq atau
ciptaan-Nya. Dan sebenarnya umat muslim mengemban tugas untuk melaksanakan “ tahrirunnasi
min ‘ibadatil ‘ibad ila ‘ibadatillahi ” atau membebaskan
manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah Allah SWT semata.
2. Mengajarkan emansipasi manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka.
Suatu
kehidupan yang didedikasikan pada kelezatan sensual, kekuasaan, dan penumpukan
kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat dan mendistorsi pikiran jernih.
Sebenarnya telah dengan tajam Al- Qur’an menyindir orang-orang seperti ini.
“Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah
kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang
ternak itu)”. ( QS. Al- Furqon
: 43 - 44).
3. 3. Sebagai frame
of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maksudnya
ialah bahwa tauhid menjadi kerangka pemikiran dalam menemukan hakikat kebenaran
mengenai segala yang ada di alam semesta ini pada seginya yang abstrak,
potensial, maupun yang konkret. Namun, kenyataannya umat muslim sekarang
berada dalam suatu ironi (keterbalikan) dimana kemiskinan, kelaparan dan
kebodohan belum juga teratasi, jarak antara si kaya dengan si miskin semakin
tajam, keadilan dan kejujuran semakin langka, serta kebenaran semakin mudah
direkayasa di tengah – tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi justru demi upaya pembebasan
dan memudahkan manusia ( umat muslim khususnya) dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah hidup mereka.
4. 4. Menjadikan
islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia.
Apabila tauhid
direlasikan dengan ilmu pengetahuan maka dapat menjadikan islam tumbuh sebagai
kekuatan peradaban dunia dan mampu menjembatani wilayah - wilayah peradaban
lokal menjadi peradaban mondial karena tauhid merupakan paradigma dari metode
ilmiah dalam seluruh wilayah ilmu pengetahuan umat islam. Sebagai bukti banyak
ilmuan kelas dunia yang lahir dari dunia islam dan karya- karyanya telah
menjadi landasan bagi kelahiran ilmu pengetahuan dan peradaban barat
modern.
5. 5. Sebagai
pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh
umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten.
Dengan
menjadikan tauhid sebagai pegangan dalam hidup, serta merealisasikan perintah
yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta kedamaian hidup yang tak
terhingga. Karena telah di tancapkan dalam hati bahwa tidak ada yang memiliki
kekuatan maupun kekuasaan selain Illahirabbi.
6. 6. Mengajarkan
kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat kesadaran intelektual
mereka
Dengan kata
lain, bahwa semua aktivitas yang dilakukan maupun kejadian yang terjadi
merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan sempurna
oleh-Nya. Karena Dia lah pemilik seluruh isi alam ini, Dia mengetahui segala
hal yang ghoib ( abstrak) maupun yang dzohir, yang tersembunyi maupun yang
tampak, Dia lah Tuhan yang patut untuk disembah dan tiada Tuhan selain
Dia.[3]
PENUTUP
Kesimpulan
Tauhid mempunyai berbagai macam
fungsi dan peran yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial
yakni membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua
makhluk, menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa
nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka, Sebagai frame
of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai
pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh
umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten,
Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat
kesadaran intelektual mereka. Maka jelaslah bahwa tauhid erat hubunganya dengan
kehidupan sosial karena dengan ber tauhid manusia dapat mengetahui tujuan hidup
mereka yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala secara vertical yaitu
langsung kepada Allah dengan ibadah makdoh
dan Horizontal yaitu beribadah dengan sesama makhluk Allah dengan ibadah ghoirumakdoh.
Dengan menancapakan kalimat Lailahailallah dalam hati, maka akan diketahui bahwa
segala hal bentuk penyembahan terhadap
sesama manusia merupakan suatu perbuatan yang bisa menduakan Allah SWT serta
mengingkari kekuasaannya, karena Dialah yang menciptakan segala sesuatunya di
alam ini, baik yang ada di langit maupun ada di bumi. Dan apabila semua ini
dapat direalisasikan dalam kehidupan secara konsisten maka akan tercipta
kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
DAFTAR
PUSTAKA
Akademik, Pokja. 2005. Tauhid. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN
SUKA.
Mufid, Fathul. 2009. Ilmu Tauhid / Kalam.
Kudus: STAIN Kudus.
Ulumuddin Digital Journal Al-Manar Edisi
I/2004
Zainudin. 1996. Ilmu
Tauhid Lengkap. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar